Jakarta – SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta mengundang SMA Katolik Sang Timur Jakarta untuk meramaikan festival Jepang yang mereka adakan. Kemudian, beberapa siswa diberi kesempatan untuk mengikuti festival tersebut; Michael Josia, Michelle Priscilla, Kenneth Jonathan, Kevin Jonathan, Sharon Tanaya, dan saya.
Kami berangkat menuju Yogyakarta pada Kamis, 8 Februari 2018. Setelah berkumpul di sekolah jam 6 pagi, kami diantar menuju ke stasiun Gambir. Kami menuju Yogyakarta dengan kereta Taksaka pagi, pkl. 08.30.
Setibanya di Yogyakarta, kami dijemput oleh Bapak Anton dari SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta. Kami diberi kesempatan untuk menuju Malioboro terlebih dahulu. Kami tidak lama berada di Malioboro. Karena sudah merasa lelah, kami kembali ke mobil, dan berniat untuk segera tiba di asrama SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta.
Kami menuju ke asrama laki-laki SMA Katolik Sang Timur Yogyarta untuk mengantar Josia, Kenneth, dan Kevin. Setelah itu, barulah kami menuju ke asrama putri. Di asrama masing-masing, kami berkenalan dengan teman-teman baru dan Sr. Christine. Kami bergantian untuk bersih-bersih, setelahnya kami beristirahat.
Di hari kedua, pagi-pagi kami bangun, dan segera mandi serta makan, karena kami harus masuk di kelas Bahasa Jepang SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta. Di kelas tersebut, kami mengikuti pelajaran bahasa Jepang didampingi oleh Dimas Sensei, Shiori-San, dan Maki-San. Namun, kami hanya ikut di jam pelajaran pertama dan kedua saja. Setelah itu, kami kembali ke asrama. Pada pukul 13.30, kami kembali ke sekolah untuk berlatih lomba masing-masing. Setelah latihan selesai, kami kembali ke asrama.
Di hari ketiga, Michelle, Kenneth, Kevin, dan Josia mengikuti lomba masing-masing. Michelle, Kenneth, dan Kevin mengikuti lomba Kana. Sedangkan, Josia mengikuti lomba Shoudo. Kira-kira pukul 09.30, mereka kembali ke asrama putri.
Ini dia harinya. Minggu, 11 Februari 2018, hari keempat sekaligus penutupan, kami di Jogja mengikuti Festival Jepang ini. Wajar saja, kami cukup bersemangat karena Festival Jepang ini ramai dikunjungi, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Di hari itu, tibalah giliran Sharon dan saya menunggu giliran untuk naik ke panggung sembari mengunjungi stand-stand pendukung.
Tiba saatnya, Sharon dipanggil. Dia bernyanyi dengan baik. Beberapa waktu kemudian, saya pun dipanggil naik ke panggung untuk bernyanyi. Ada hal yang mengejutkan. Ketika mulai bernyanyi, “Horaaaa….”, banyak pengunjung yang mendekat ke arah panggung. Kemudian, mereka ikut bernyanyi tapi dengan lagu yang berbeda, lagu “Sayang-Via Vallen”. Lebih mengejutkan lagi, mereka mengeluarkan uang sambil berjoget, seakan ingin menyawer. Di atas panggung, saya deg-degan, namun ingin tertawa. Untung saya tetap bisa menyanyikannya.
Pengumuman hasil lomba disampaikan sekitar pukul 7 malam. Dan, yang berhasil menang adalah Kevin (Juara 2 lomba Kana) dan Sharon (Juara 1 lomba Karaoke). Selamat kepada teman-teman yang menjuarai lomba masing-masing.
Kami pun bergegas untuk menyiapkan koper dan barang kami masing-masing. Setelah berpamitan terlebih dahulu dengan para guru dan teman-teman dari SMA Sang Timur Yogyakarta, kami segera berangkat menuju stasiun. Kereta kami berangkat pada pkl. 22.00 dan tiba di stasiun Gambir pada pkl. 07.00.
Kami pun berpisah di stasiun dan pulang ke rumah masing-masing. Kami bangga dan bersyukur karena diberi kesempatan untuk membawa nama sekolah dalam Festival Jepang ini. (Reportase: Yoshe Nathania)