Sejarah Sekolah

SEJARAH PENDIRIAN SEKOLAH

SMA Katolik Sang Timur Jakarta saat ini merupakan salah satu sekolah yang sudah dikenal oleh masyarakat yang tinggal di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-dan Bekasi, serta daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke. Untuk mencapai keadaan sekarang ini tentu diperlukan perjuangan dan kerja keras dari seluruh komponen sekolah,-murid, guru dan karyawan, kepala sekolah, yayasan pengelola, dan para orang tua yang telah mempercayakan pendidikan putra-putrinya kepada SMA Katolik Sang Timur.

Berdirinya Sekolah SMA Katolik Sang Timur tidak terlepas dari sejarah berdirinya sekolah TK Katolik  dan SD Katolik Sang Timur, serta SMP Katolik Sang Timur unit Tomang. Pada 6 Januari tahun 1974 telah berdiri sekolah Sang Timur unit Tomang yang letaknya berdampingan dengan gedung gereja Maria Bunda Karmel-Paroki Tomang di Jalan. Karmel aya No. 2. Beralamat sama dengan gereja Maria Bunda Karmel.

Sebuah paroki memiliki peran dan tanggung jawab dalam hal pendidikan kepada generasi muda. Pimpinan para romo dari Ordo Carmel (O’carm) merasa perlu melibatkan pihak lain dalam mengelola sebuah layanan pendidikan karena Ordo Carmel akan lebih fokus pada layanan melalui gereja. Oleh sebab itu, selanjutnya Kongregasi Suster Sang Timur diundang untuk menjadi mitra Ordo Carmel dalam mengembangkan pendidikan melalui pendirian sebuah sekolah.

Masyarakat di sekitar Paroki Tomang sangat menyambut baik berdirinya sekolah Sang Timur yang dikelola oleh para Suster Sang Timur melalui sebuah Yayasan yang dikenal dengan nama Yayasan Karya Sang Timur. Jumlah murid yang bersekolah di TK Katolik Sang Timur dan SD Katolik Sang Timur terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal itulah yang mendorong berdirinya Sekolah Lanjutan Pertama (SMP Katolik Sang Timur), yang pada akhirnya mendorong berdirinya SMA Katolik Sang Timur di unit Tomang. SMA Katolik Sang Timur mulai beroperasi pada 14 Juli tahun 1986. Tiga tahun kemudian, SMA Katolik Sang Timur berhasil meluluskan murid kelas 3 SMA, yang di kemudian hari dikenal sebagai alumni Angkatan Pertama.

Para murid angkatan pertama mengikuti ujian akhir dengan bergabung dengan sekolah yang menjadi sekolah induk, yakni SMA Negeri 78. Sekolah ini terletak di Jalan Kemanggisan Raya, berseberangan dengan lokasi SMA Katolik Sang Timur dengan sebuah pemisah berupa sungai kecil yaitu Sungai Sekretaris yang mengalir dari selatan ke  utara.

Hasil yang dicapai oleh para murid angkatan pertama sungguh sangat baik. Maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sangat mengapresiasi, dan tidak lama kemudian menetapkan SMA Katolik Sang Timur sebagai sekolah dengan status disamakan, tidak melalui status diakui terlebih dahulu. Dengan demikian di tahun berikutnya, SMA Katolik Sang Timur berhak menyelenggarakan ujian sekolah secara mandiri.

Sejarah Nama dan Pemberlakuan Kurikulum

SMA Katolik Sang Timur di Jakarta pernah mengalami perubahan nama sekolah. Hal ini disebabkan oleh ketentuan pemerintah mengenai nomenklatur sekolah. Dari nama Sekolah Menengah Atas (SMA)  Katolik Sang Timur diubah menjadi Sekolah Menengah Umum (SMU) Katolik Sang Timur. Nama SMU ini berlaku untuk beberapa tahun kemudian, sampai namanya diubah kembali menjadi SMA Katolik Sang Timur. Namun, dalam nomenklatur di Dinas Pendidikan, nama yang tercatat adalah Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) Katolik Sang Timur.
 
Dalam perjalanan perkembangan nama sekolah, SMA Katolik Sang Timur terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi para peserta didik. SMA Katolik Sang Timur menyesuaikan diri terhadap perubahan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. SMA Katolik Sang Timur, sampai dengan tahun 2024 telah menerapkan kurikulum yaitu:

Penyempurnaan Kurikulum 1975

Kurikulum 1984, merupakan penyempurnaan Kurikulum 1975. Kurikulum 1984 mengusung pendekatan keterampilan proses. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Kurikulum ini sering disebut Model Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Sayangnya, karena banyak sekolah kurang mampu menerapkan CBSA secara benar, maka pemerintah menetapkan pembaharuan kurikulum pada tahun 1994.

Kurikulum 1994 dan Suplemen 1999

Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya untuk memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1975 dan 1984. Sayang, perpaduan kurikulum tersebut menyebabkan meningkatnya beban belajar siswa dan dinilai terlalu berat. Kurikulum 1994 menjadi kurikulum super padat. Untuk melakukan perbaikan terhadap kurikulum 1994 ini pemerintah mengeluarkan Suplemen Kurikulum 1999 terutama mengenai materi pembelajaranya.

KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)

Sebagai pengganti kurikulum 1994 adalah kurikulum 2004, yang disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) . KBK menekankan ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, dan berorientasi pada hasil belajar.
 
Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
  •  

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

Pada tahun 2006 pemerintah kembali menetapkan perubahan kurikulum, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan  (KTSP). Yang menjadi ciri pokok penerapan KTSP adalah sekolah diberi keleluasaan dalam menentukan proses pendidikan, dengan mengacu standar minimal yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.  Sedangkan sekolah dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan silabus dan  penilaian sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya.
 
Hasil pengembangan  dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP menjadi tanggung jawab sekolah di bawah binaan dan pemantauan dinas pendidikan daerah dan wilayah setempat.
  •  

Kurikulum 2013

Pemerintah kembali menata kurikulum dengan menetapkan Kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 setiap Satuan Pendidikan wajib menyusun KTSP. Hal yang ditekankan adalah adanya pengembangan berbagai ranah pendidikan: pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang wajib dilakukan oleh para guru dalam proses pembelajaran di kelas.
 
Tema utama kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui pengamatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam implementasi kurikulum, guru dituntut secara profesional merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna, mengorganisir pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.

Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimaksudkan agar konten akan lebih optimal sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
 
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
  1. Karakteristik Kurikulum Merdeka
  2. Pengembangan Soft Skills dan Karakter
  3. Fokus pada Materi Esensial
  4. Pembelajaran yang fleksibel
  5. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Sebagai sekolah nasional, SMA Katolik Sang Timur dengan setia mengikuti perkembangan kurikulum nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun, dalam penerapannya SMA Katolik Sang Timur menerapkan proses pembelajaran yang tetap memberikan kebebasan peserta didik untuk dapat berkembang tidak saja dalam bidang akademik, melainkan dalam berbagai bidang, termasuk dukungan sekolah pada pengembangan kegiatan OSIS, kegiatan ekstrakurikuler, dan berbagai kegiatan lomba di sekolah maupun di luar sekolah. SMA Katolik Sang Timur tetap memberikan nilai-nilai Kesangtimuran sesuai dengan visi pendidikan dari Beata Clara Fey, setiap peserta didik dapat mengembangkan diri secara utuh, menjadi pribadi yang menghidupi sikap kesederhanaan, persaudaraan, dan kegembiraan.
×
Silakan menghubungi kami:
Senin-Jumat pada 07.30 - 15.00 WIB
atau email kami: sangtimur_smak@yahoo.co.id
×